semua tentang aku
Ini kutuliskan hanya bagian dari ceritaku saja.
mungkin tak mampu untuk menceritakan hal ini begitu saja. tapi entah kenapa
malam ini niat itu timbul dari dalam hati ini. bagiku setiap perjalanan dan
tantangan yang kuhadapi begitu menarik dan penuh dengan rasa yang bercampur
aduk. bahkan aku berpikir lebih baik menyimpan ini di dalam hatiku daripada aku
menceritakannya kepada mereka yang terkadang tidak memahami posisi dari diriku.
Aku menulis cerita tentang cinta dalam hidupku. cinta
yang selalu kuanggap begitu 'wah' awalnya tetapi pada akhirnya aku belum
menemukan hal yang aku sebut dengan 'wah' itu.
Aku juga tak begitu mempermasalahkan jika seseorang
jatuh cinta begitu cepat, atau mungkin saja pada saat itu atau bahkan hingga
sekarang aku belum benar - benar memahami apa arti cinta yang sesungguhnya.
karena ketika aku mulai menjalani kedepannya, aku tidak bisa membedakan rasa
kagum dengan cinta. Kagum aku artikan dengan cinta sehingga aku terkadang
tersesat dengan perasaan yang kualami sendiri.
Atau mungkin juga pribadiku yang bermasalah, atau juga
lingkungan sekitarku yang selalu membuat pribadiku menjadi manusia yang tidak
menarik atau bahkan tidak layak dikatakan sebagai 'wanita' karena sifatku yang
kasar.
Hmm. . . itulah terkadang yang selalu berputar di
otakku ini. membuat aku terkadang ingin menjadi manusia yang paling sempurna
dan alhasil membuatku selalu berada di bayang - bayang semu yang tak pernah
terjangkau.
Aku dibesarkan oleh ayah dan ibuku penuh dengan kasih
sayang. aku sangat yakin bahwa mereka selalu mengasihiku mulai dari aku tiba di
dunia ini atau bahkan sebelum aku tahu bagaimana dunia ini sebelumnya. cinta
dan kasih sayang mereka selalu aku rasakan hingga saat ini ketika usia 21
tahun. aku tumbuh dalam keluarga angkatan. ayah adalah seorang alat negara yang
harus menegakkan hukum negara sedangkan ibuku adalah pahlawan tanpa tanda saja
bagi siapapun yang ada di dunia ini. mereka adalah segalanya bagiku. tak
memiliki saudara perempuan tetapi aku memiliki 3 orang saudara laki - laki. aku
adalah anak tertua dalam keluarga kami. tanggung jawabku begitu besar, sangat
besar. aku harus menjadi seorang manusia ataupun wanita yang tangguh dalam
menakhlukkan kegalauan dunia ini.
Ketika aku duduk di taman kanak - kanak, aku mengganggap
bahwa semua orang begitu mengasihiku dan aku pun selalu berpengharapan bahwa
ini tak akan pernah berubah. ketika kanak - kanak, aku dirawat oleh saudara
perempuan ibuku. ibu selalu tidak punya waktu untuk merawatku di pagi hari
karena beliau harus mendidik penerus bangsa di kota seberang. sehingga pagi
sekali beliau harus berangkat dengan menaiki bus besar LAUT TAWAR.
pada saat itu juga ayahku tidak bekerja di daerah
dimana kami tinggal. beliau di tempatkan jauh dari daerah kami tinggal.
sehingga hanya ada aku dan tanteku. tante sayang padaku. aku mengakui hal itu
dan juga merasakannya. dia selalu merawatku, menjagaku, dan juga memanjakanku.
Dan seiring berjalannya waktu, aku naik kelas dan aku
duduk di bangku sekolah dasar. ketika SD, aku memiliki banyak teman. aku
bersekolah di sebuah perguruan, sehingga selama 7 tahun aku berada di sekolah
itu sampaitamat sekolah dasar. begitu banyak kenangan yang tak bisa kulupakan
dengan masa anak - anak itu. anak - anak yang begitu polos. aku menemukan teman
- teman yang cocok denganku. yah, walaupun harus kuakui bahwa kami sekelas
memang sangat akrab pada saat itu, bahkan dengan kelas tetanggapun, kami sangat
akrab. sampai sekarang aku selalu mengingat mereka dengan benar, walaupun
terkadang aku bisa terlupa dengan sebagian teman yang jarang aku temui, tetapi
lama - kelamaan aku akan mengingat mereka kembali.
Aku, Sabrina, Sarah, Winny, Winda, Mona, Goradok,
David Simamora, David Sinambel, Frhadana, Rodo, Putra, Junedy, Hans, Regina,
Marisa, Suryanti, Melisa, Nurfangsha, Liliyanti, Lenti, Linawati, Lidia Tanoto,
Hendrik, Budianto, Hartini, Karina, Ni Putu, Tri MOna, NOvia, Uli, Julianty,
Juliana, Ivory, Hera, Veronica, Nevin, Ardi, Sondang, Rondang, Rina, . . .
hanya itu nama - nama temanku yang masih bisa kuingat pada saat ini. mungkin
banyak lagi. lambat laun aku pasti akan mengingat mereka satu - persatu.
Banyak cerita - cerita yang terjadi waktu aku di
sekolah dasar. aku begitu sangat tomboy, sehingga setiap lelaki yang melihatku
tak akan merasa menarik. dari dulu yang selalu aku minderkan adalah betisku.
betisku begitu besar tidak seperti ukuran betis wanita biasanya. tetapi lama
-kelamaan kau menyadari semuanya, bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia
ini. aku belajar menerima bahwa betisku memang unik walaupun sebagian orang
akan takut melihatnya termasuk para lelaki.
Aku masih ingat kejadian dimana kami mem - bully si Ni
Putu Defi Marantika Wisnu karena anak itu begitu mentel sekali. kami tak
menyukainya. aku masih bisa mengingat bagaimana ekspresinya ketika aku mulai
menggunting roknya dengan gunting kecil itu sampai aku ketauan oleh wali
kelasku sendiri dan aku di hukum berdiri di sudut depan sebelah kana kelas
dengan memegang kedua telingaku. saat itu aku merasa puas dengan apa yang
kulakukan, aku membuat dia ketakutan dan menangis. sepertinya aku telah
memberikan sebuah pelajaran kecil kepada anak itu walaupun akhirnya diakhiri
dengan hukuman dari ibu wali kelas kami.
mungkin pada saat itu aku tak memikirkan apa yang
terjadi di kemudian harinya. tetapi aku hanya berpikir bagaimana aku menjadi
orang yang di kenal dan tidak menyukai orang yang memiliki tingkah yang
berlebihan di muka umum yang membuat hatiku panas dan geram. aku lebih menyukai
orang yang perlahan, nyantai, tetapi sampai di tujuan. mungkin permainan
seperti itu akan menjadi lebih indah lagi.
hah ?! dasar pemikiran anak yang masih duduk di
sekolah dasar.
waktu SD aku juga pernah terpilih menjadi ketua baris
- berbari yang dilakukan untuk pawai keliling kota. wah. . . tak tahu gimana
senangnya hatiku ini, aku seperti seorang pahlawan saja dengan posisi seperti
itu. aku dipercayakan untuk memimpin barisanku. Brilliant !
Aku juga pernah menjadi pasukan penggerek bendera,
menjadi instruktur senam. Instruktur senam diatas panggung kecil yang memiliki
tangga dan mungkin saja kalau aku kembali lagi ke sekolah itu dan melihat
keadaan panggung itu, itu tak akan sama ketika aku bersekolah disana.
Sudah 9 tahun aku meninggalkan sekolah itu, tak pernah
sama sekali aku berkunjung ke sekolah itu. walaupun aku terkadang merindukan
hal - hal yang lucu yang pernah terjadi disana.
Pernah ada kejadian yang sangat amat tidak bisa
kulupakan. ketika perayaan 17 agustus, sekolah kami mengadakan perlombaan
menghias kelas. wah. . . tak terbayangkan, seorang anak perempuan membawa pompa
sepeda kesekolah dalam tas yang berwarna hijau itu untuk meniup semua balon
yang ada di kelas. itu kami gunakan untuk menghias kelas. semua temanku merasa
kaget dengan tindakanku yang demikian, bahkan mereka menertawakanku ketika aku
mengeluarkan benda tersebut dari tas ku. Wanita yang aneh !
Aku memanjat jendela -jendela yang ada di kelas tanpa
tangga. Ahaha . . . kelihatan seperti seekor monyet yang bergelantungan. tapi
pada saat itu di otakku hanya ada bagaimana caranya supaya kelas kami menjadi
pemenang untuk perlombaan menghias kelas. dan akhirnya kamipun menang. Hooreeyy
!!!!
Kami juga mengadakan perlombaan tarik tambang dan
kelas kami menjadi pemenangnya.
Dan ada satu kejadian yang sangat lucu ketika kami
sedang masak memasak di kelas kami. Mmm . . . pada saat itu kami mau mendadar
telur - telur yang di bawa setiap siswa untuk nasi goreng yang akan kami buat.
Temanku, Sondang memecahkan telur yang sudah busuk kedalam adonan telur yang
sudah tersedia. Aish . . . ga tahu harus berkata apa, diapun sebenarnya tak
bisa disalahkan, dia tidak tahu menahu bagaimana keadaan telur yang sudah
membusuk. Tapi aku merasa lucu ketika David Simamora melihat kejadian tersebut
dan mengatakan padanya, "Gimananya Kau ini ?! yang tak adanya matamu melihat
telur busuk itu ?! Yang bodohlah kau jadi perempuan, memanglah kau Sondang
busuk !!!" Itu selalu kuingat, karena terjadi di depan mataku sendiri.
Lucu dan juga menyedihkan, aku begitu merasa kasihan dengan Sondang. Dia selalu
dijuluki 'busuk' karena memang dia sangat bau sekali. Ga tahu apa dia mandi
atau tidak waktu berangkat ke sekolah, tapi itu adalah ejekan yang diberikan
anak laki - laki di kelas kami untuk dia. Dan sekarang aku lupa bagaimana
keadaannya sekarang. bahkan tidak pernah ketemu sama sekali. atau mungkin saja
dia menetap di Medan dengan orangtuanya, atau gimanalah itu. akupun tidak
pernah tahu dan tahu mau tahu juga sih sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar